Kebumen,(sorotkebumen.com)--Bupati Kebumen Mohamad Yahya Fuad melalui Sekretaris Daerah Kebumen Adi Pandoyo meminta para ulama dan tokoh agama di Kabupaten Kebumen menjaga kondusifitas masyarakat. Dirinya juga meminta untuk tidak terprovokasi atas rencana aksi besar-besaran yang digelar pada 4 November 2016 di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Adi Pandoyo yang juga Sekretaris Daerah Kebumen dalam acara silaturahmi lintas agama dalam menciptakan kondusivitas di Kabupaten Kebumen yang digelar oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kebumen, Kamis (03/11/2016) di Ruang Jatijajar Kompleks Pendopo Bupati Kebumen.

Dalam silaturahmi tersebut hadir ulama dan tokoh agama seperti Islam, Katholik, Kristen. Peserta didominasi oleh ulama Islam yang berasal dari tiga ormas keagamaan Islam yang ada di kabupaten Kebumen yaitu Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Seperti diketahui bahwa Jumat (04/11) besok di Jakarta akan dilaksanakan aksi besar-besaran terkait dugaan penistaan Al Quran. Kabupaten Kebumen sendiri sekitar 200 warga berangkat Kamis pagi tadi untuk ikut aksi tersebut.

Kegiatan yang dikemas melalui dialog yang dipandu oleh Imam Satibi sebagai moderator, sedangkan pemateri adalah Dawamudin Masdar selaku ketua FKUB Kabupaten Kebumen dan Kapolres Kebumen Alpen disambut antusias peserta yang lebih banyak didominasi oleh kalangan orang tua.

"Saya minta para tokoh untuk menampilkan peran dan suri tauladan yang elegan serta mengajak kepada kerukunan dan persatuan,” kata Adi.

Adi menjelaskan, kondisi politik yang terjadi pada tingkat nasional tersebut harus disikapi dengan Arif dan bijaksana oleh segenap ulama, tokoh agama dan masyarakat kabupaten Kebumen. Kebumen selama ini, lanjut Adi merupakan daerah yang kondusif dan tidak ada gesekan apalagi mengatasnamakan SARA.

"Mari kita jaga Kebumen yang sejuk namun tetap dinamis," pungkasnya. (Lukman)