Kebumen,(sorotkebumen.com)--Sudah hampir satu bulan semenjak hujan deras yang menghanyutkan Jembatan Kabuaran pada 3 Oktober 2016 berlalu hingga kini jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki. Akibatnya 550 jiwa dari 150 kepala keluarga (KK) di Kabuaran terisolasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Kabuaran, Muhadi saat menunjukkan lokasi jembatan Kabuaran yang ambrol kepada sorotkebumen, belum lama ini siang.

Menurut Muhadi, dampak runtuhnya jembatan penghubung antar dusun di Kabuaran tersebut sangat mengganggu aktivitas masyarakatnya. Selain itu, adanya sekolah PAUD dan MI di seberang sungai menyebabkan lalu lalang siswa juga terganggu karena harus memutar sekitar 7 kilometer.

"Aktifitas masyarakat sangat terganggu karena jembatan ini merupakan jembatan pokok atau penting di sini,” katanya.

Sementara salah satu warga Kabuaran, Ngadimun menuturkan, dirinya bingung saat mau bekerja ke kebun karena biasanya ia menggunakan jembatan tersebut. Ia juga mengeluhkan kondisi akses ke kebun yang harus memutar jauh.

"Tidak ada jembatan ini jadi lambat, waktu ke kebun bertambah,” kata Ngadimun.

Muhadi berharap agar pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan tersebut mengingat pentingnya jembatan untuk aktifitas masyarakat Kabuaran. (Lukman)