Partisipasi Perempuan dalam Politik Terus Menurun


Kebumen,(sorotkebumen.com)--Partisipasi perempuan dalam ranah politik dalam setiap event pemilihan umum semakin menurun. Berdasarkan data Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, rata-rata keikutsertaan perempuan dalam parlemen hanya 10 persen. Hal tersebut dikemukakan Teguh Purnomo, M.Hum, M.Kn, koordinator Divisi Pencegahan dan Hubal Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Kamis (15/09/2016) dalam kegiatan Pendidikan Politik Perempuan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kebumen di Gedung PKK Kebumen.
Menurut Teguh, yang berlaku sebagai narasumber mengatakan, sejak dimulainya pemilihan umum tahu 1995 hingga 2014 lalu, partisipasi perempuan dalam parlemen terbesar hanya 13 persen. Pemilu 1987 mengantar 65 wakil Kartini di parlemen, namun pada pemilu terbuka 1999 justru merosot pada angka 9 persen dengan 45 wakil saja di DPR RI.
"Perwakilan di parlemen juga belum tentu dapat vokal untuk berbicara banyak,” ungkapnya.
Sementara Puji Astuti, narasumber lain dari Undip Semarang mengungkapkan, kasus lemahnya partisipasi perempuan dalam politik disebabkan budaya Indonesia. Budaya patriakhi yang menempatkan laki-laki lebih dibandingkan perempuan menyebabkan perempuan Indonesia sulit untuk tampil sepadan dengan laik-laki.
"Ideologi ini yang menyebabkan perempuan Indonesia terbelunggu dalam ranah publik,” tegas Puji.
Baik Teguh maupun Puji sependapat, negara yang mampu menerapkan kesetaraan laik-laki dan perempuan akan memiliki keunggulan. Nilai positif tersebut antara lain standar hidup meningkat, angka korupsi menurun, dan perbaikan kehidupan sosial serta ekonomi. (Lukman)

Berita Terkait :
-
Jumat, 04 November 2016 - 08:32:37 WIB
Pasangan Mesum di Hotel Digelandang Petugas, Satu Masih Remaja
-
Kamis, 03 November 2016 - 08:29:10 WIB
Sigit Terancam Dicopot Sebagai PNS
-
Rabu, 02 November 2016 - 07:57:58 WIB
Muscab PPP Kebumen, Tiga Kandidat Ketua Muncul
-
Minggu, 30 Oktober 2016 - 09:51:11 WIB
Sekda Kebumen Bakal Kembali Diperiksa KPK
-
Jumat, 28 Oktober 2016 - 08:42:03 WIB
Kepala Dikpora Kebumen Dipanggil KPK